Bandung – Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia ke-24 resmi dibuka pada Minggu (14/8) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Acara tahunan ini menghadirkan pengelola Taman Budaya Kalsel, seniman, dan pegiat budaya dari seluruh Indonesia dengan tujuan memperkuat pelestarian dan pengembangan budaya Nusantara.
Mengusung tema “Suluh Budaya Gerbang Nusantara”, kegiatan ini menekankan pentingnya memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat luas sambil menjaga nilai-nilai tradisi agar tetap hidup di tengah modernisasi.
Sejarah Taman Budaya di Indonesia bermula dari upaya pemerintah untuk membentuk pusat kegiatan seni dan budaya di tiap provinsi. Setiap Taman Budaya menjadi tempat berkumpulnya seniman lokal dan nasional untuk menampilkan karya seni, mengadakan pelatihan, serta menyelenggarakan festival budaya. Temu Karya Taman Budaya menjadi ajang tahunan yang mempertemukan semua pihak tersebut, bertujuan membangun jaringan antarbudaya, bertukar pengalaman, dan menciptakan kolaborasi kreatif.
Acara kali ini diikuti oleh 21 dari total 28 Taman Budaya se-Indonesia. Berbagai kegiatan ditampilkan, mulai dari pameran seni rupa bertajuk “Langkar” yang menampilkan 95 karya dari perupa berbagai daerah, pertunjukan musik dan tari tradisional, pameran alat musik khas daerah, hingga dialog budaya. Salah satu seniman muda dari Sulawesi, Ratna Dewi, berbagi kisahnya menciptakan lukisan batik modern yang memadukan motif tradisional dan gaya kontemporer.
“Kegiatan seperti Temu Karya memberi kami kesempatan untuk memperkenalkan budaya daerah ke panggung nasional sekaligus belajar dari seniman dari daerah lain,” ujar Ratna.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, hadir untuk membuka acara dan memberikan apresiasi atas peran Taman Budaya sebagai penggerak utama pemajuan kebudayaan nasional. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai lokal sekaligus mendorong inovasi kreatif di bidang seni dan budaya.
Setiap harinya, pengunjung dapat mengikuti workshop kerajinan tangan, menyaksikan pertunjukan tari dan musik tradisional, serta berdialog langsung dengan para seniman. Hal ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberi inspirasi bagi generasi muda untuk ikut melestarikan budaya Indonesia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal, mencintai, dan menghargai keberagaman budaya Nusantara. Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia ke-24 bukan hanya ajang pameran seni, tetapi juga momentum penting dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya yang menjadi identitas bangsa. Dengan kolaborasi, kreativitas, dan rasa cinta terhadap budaya, Indonesia bisa terus berkembang sambil tetap mempertahankan akar tradisinya.