Categories Budaya Hiburan Olahraga

Fenomena Pelari Kalcer: Olahraga Rasa Fesyen

Bandung – Fenomena “Pelari Kalcer” kini ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram. Istilah ini merupakan plesetan dari kata culture yang berarti budaya, merujuk pada komunitas pelari yang lebih menonjolkan gaya hidup dan penampilan dibandingkan performa olahraga. Topik ini penting karena menggambarkan bagaimana olahraga bertransformasi menjadi bagian dari identitas diri masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri Pelari Kalcer cukup mudah untuk dikenali, mulai dari outfit lari yang stylish, sepatu bermerek terbaru, hingga jam pintar untuk memantau aktivitas. Mereka sering membagikan momen lari melalui Strava atau Instagram dengan foto Outfit of The Day (OOTD) sebelum maupun sesudah berlari. Bahkan, nongkrong di coffee shop setelah long run menjadi ritual yang memperkuat kesan bahwa olahraga ini erat dengan gaya hidup modern.

Tren ini semakin populer setelah kreator Satria Silalahi memperkenalkan sound Pelari Kalcer di TikTok. Sejak saat itu, konten tentang gaya lari dengan sentuhan fashion urban semakin marak di media sosial. Pertanyaan “mengapa tren ini cepat menyebar?” dapat dijawab dengan kombinasi faktor komunitas lari yang kian tumbuh, pengaruh gaya hidup sehat pasca pandemi, serta dorongan media sosial yang menjadikan lari sebagai sarana eksistensi.

Foto : Eraspace

Dari sisi kesehatan, fenomena Pelari Kalcer memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya, perlengkapan berkualitas membuat lari lebih nyaman, sekaligus memotivasi orang untuk mulai berolahraga. Namun, ada juga sisi negatif berupa tekanan sosial untuk selalu tampil up to date dengan perlengkapan mahal. Dikutip dari RRI.co.id (21/9), menurut para pakar kesehatan, manfaat lari tetap bisa dirasakan tanpa harus menggunakan peralatan mewah selama dilakukan konsisten dan dengan teknik yang benar.

Kesimpulannya, menjadi Pelari Kalcer bukanlah sesuatu yang salah. Selama tujuan utama tetap menjaga kesehatan, konsistensi berlari terjaga, dan semangat tidak bergantung pada jumlah likes, tren ini justru bisa menginspirasi. Lari bisa dijalani sebagai olahraga serius maupun gaya hidup selama memberikan manfaat bagi tubuh dan mental.

Referensi :

RRI.co.id

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Geser Lagi, Geser Lagi: Pola Nongkrong Kalangan Gen Z

Bandung – Nongkrong sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Gen Z. Aktivitas sederhana ini…

Cobain Lapinea Cafe & Resto, Kafe Bunga Cantik di Bandung

Bandung – Lembang memang terkenal dengan udara sejuk dan panorama alamnya yang menawan. Salah satu…

Reveal Cast Film Warung Pocong, Ada Idola Kamu?

Bandung – Film horor-komedi terbaru berjudul Warung Pocong akhirnya mengumumkan jajaran pemain utamanya bersamaan dengan…