Sejak pertama kali tayang pada 2013, The Conjuring karya James Wan jadi salah satu film horor modern paling sukses. Dengan tagline “based on a true story,” film ini memicu berbagai kontroversi. Mulai dari kebenaran kisah, peran pasangan Ed-Lorraine Warren, sampai sengketa hukum bernilai jutaan dolar. Penasaran? Yuk, kita kupas beberapa kontroversi besar di baliknya!
Benarkah Kisah Nyata Keluarga Perron?
Film ini mengisahkan keluarga Perron di Rhode Island yang mengaku diganggu entitas jahat, termasuk sosok legendaris bernama Bathsheba Sherman. Andrea Perron, salah satu anak, bahkan menulis buku House of Darkness, House of Light yang jadi inspirasi film. Ia bersikeras bahwa kisah horor itu nyata.
Namun, banyak peneliti skeptis meragukan detailnya. Dilansir dari Skeptical Inquirer (2022), arsip publik tidak mendukung klaim soal kematian bayi yang disebut Andrea. Figur Bathsheba juga dianggap dilebih-lebihkan dari legenda lokal yang minim bukti historis. Bahkan, klaim adanya “tujuh prajurit terkubur di dinding” rumah terbukti salah tafsir terhadap hasil ground-penetrating radar.
Singkatnya, kisah Perron memang nyata, tapi detail dalam film dan bukunya banyak diragukan kebenarannya.
Ed & Lorraine Warren: Penyelamat atau Eksploitator?
Di film, Ed dan Lorraine Warren digambarkan heroik. Mereka hadir sebagai pasangan paranormal yang menyelamatkan keluarga Perron. Lorraine asli bahkan ikut jadi konsultan langsung di set syuting.
Tapi, lagi-lagi, kritik datang dari kalangan skeptis. Dikutip dari Collider (2021), Warrens dituding sering melakukan hot reading (menggali info duluan lalu berpura-pura mendapatkannya dari “indera keenam”) dan selalu menyimpulkan “ini kejadian paranormal” sejak awal. Kasus-kasus lain yang mereka tangani, seperti Amityville, juga disebut-sebut hoax.
Bahkan, dalam kasus Perron, ada laporan yang menyebut bahwa Warrens justru diusir karena dianggap memperburuk keadaan. Citra mereka sebagai “pahlawan paranormal” masih diperdebatkan keras.
Gugatan Hukum Rp14 Triliun
Kontroversi terbesar datang dari ranah hukum. Gerald Brittle, penulis buku The Demonologist (1980), menggugat Warner Bros senilai US$900 juta atau sekitar Rp14 triliun. Ia menuduh studio mencuri materi bukunya yang juga mengangkat kisah Warrens.
Pengadilan Virginia sempat mengizinkan gugatan itu untuk maju dan Andrea Perron sendiri menanggapi dengan mengatakan Brittle “tidak punya hak apa pun atas cerita keluarganya.”
Meski jadi headline besar, hasil akhir gugatan ini tidak sepopuler filmnya dan hingga kini, publik masih bertanya-tanya bagaimana penyelesaiannya.
“Kutukan” Rumah Conjuring
Rumah asli tempat keluarga Perron tinggal juga jadi sumber drama. Kini, bangunan itu dikelola sebagai destinasi wisata horor. Namun, pada 2024, beberapa staf dan medium keluar dari tim, menuduh pemilik baru menekan mereka secara finansial dan menuding mereka berbohong.
Beberapa pengunjung juga merasa “gangguan horor” yang ditampilkan di tur lebih mirip atraksi wisata ketimbang kejadian asli. Rumah Conjuring kini lebih dekat ke bisnis horor ketimbang bukti nyata.
Referensi:
bloody-disgusting.com, screenrant.com, skepticalinquirer.org, observer.com, bostonghosts.com